Crash-Cushion-Predam-Benturan-Pengertian-Fungsi-dan-Cara-Kerjanya-DCT-2

Crash Cushion (Peredam Benturan): Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Peredam benturan, yang juga dikenal sebagai crash cushion, adalah suatu sistem yang dirancang untuk mengurangi kerusakan dan risiko cedera akibat tabrakan kendaraan di jalan raya. Peredam benturan merupakan salah satu komponen penting dalam infrastruktur jalan raya yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan. Artikel ini akan menjelaskan pengertian, fungsi, dan cara kerjanya.

Crash-Cushion-Predam-Benturan-Pengertian-Fungsi-dan-Cara-Kerjanya-DCT-1

Pengertian Peredam Benturan (Crash Cushion)

Peredam benturan adalah struktur atau perangkat yang dipasang di jalan raya untuk menyerap energi dari kendaraan yang bertabrakan dengannya. Tujuan utama dari peredam ini adalah untuk mengurangi keparahan cedera pada pengemudi dan penumpang kendaraan serta mengurangi kerusakan pada kendaraan tersebut. Peredam ini biasanya terbuat dari material yang dapat menyerap energi, seperti beton bertekstur, logam, atau bahan komposit.

Fungsi Peredam Benturan

1. Mengurangi Cedera 

Peredam ini dirancang untuk menyerap energi kinetik dari kendaraan yang bertabrakan, sehingga mengurangi kecepatan mereka secara bertahap. Hal ini membantu mengurangi risiko cedera serius pada pengemudi dan penumpang kendaraan.

Baca Juga: Jenis-jenis Peredam Benturan (Crash Cushion)

2. Melindungi Objek atau Struktur Lain 

Peredam ini juga digunakan untuk melindungi objek atau struktur penting lainnya di jalan raya, seperti tiang lampu, tiang penanda, atau bangunan. Dengan menyerap energi tabrakan, mereka mencegah kerusakan yang lebih besar pada infrastruktur.

3. Mengurangi Kerusakan pada Kendaraan 

Selain melindungi pengemudi dan penumpang, predam benturan juga membantu mengurangi kerusakan pada kendaraan yang bertabrakan. Dengan meredam kecepatan kendaraan secara bertahap, predam benturan dapat mencegah kerusakan berat pada kendaraan.

Cara Kerja Peredam Benturan

Peredam benturan bekerja dengan prinsip dasar mengubah energi kinetik menjadi energi lain, seperti energi potensial atau energi kinetik internal dalam material peredam itu sendiri. Proses ini terjadi dalam beberapa tahap:

1. Tabrakan Awal 

Ketika kendaraan menabrak peredam benturan, energi kinetik mereka diubah menjadi energi kinetik internal dalam material peredam. Ini menyebabkan deformasi material. Pada tahap ini, energi tabrakan pertama kali diserap oleh komponen peredam seperti bumper, airbag, sabuk pengaman, dan struktur kendaraan.

2. Pemadaman Kecepatan 

Deformasi material peredam benturan secara bertahap mengurangi kecepatan kendaraan. Ini adalah langkah penting untuk menghindari cedera serius. Material akan peredam terus menyerap energi kinetik dari kendaraan yang bertabrakan, meredam tabrakan dengan cara yang terkontrol.

3. Redaman Akhir 

Ketika kendaraan dan peredam ini berhenti, energi kinetik sudah sepenuhnya termanfaatkan dan kerusakan pada kendaraan serta cedera pada pengemudi dan penumpang berkurang. Walaupun begitu, cedera lebih lanjut bisa saja terjadi jika perlindungan tidak efektif selama tahap tabrakan awal dan utama.

Baca Juga: Mengatasi Masalah Umum Jalan Tol dengan Toll Equipment yang Tepat

Contoh Peredam Benturan

Ada beberapa jenis peredam yang digunakan di jalan raya, termasuk predam berbentuk beton, predam berbentuk drum, dan predam berbentuk bantal. Peredam beton biasanya terdiri dari balok atau dinding beton bertekstur yang memadukan kekuatan dengan kemampuan menyerap energi. 

Peredam ini berbentuk drum terbuat dari tabung baja atau plastik yang dapat menggelembung saat terkena tekanan. Alat ini berbentuk bantal terdiri dari bantal berisi udara atau cairan yang dapat mengurangi kecepatan kendaraan.

Kesimpulan

Peredam benturan (crash cushion) adalah komponen penting dalam infrastruktur jalan raya yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan. Mereka berfungsi dengan menyerap energi kinetik kendaraan yang bertabrakan, mengurangi cedera pada pengemudi dan penumpang. 

Baca Juga: Bagaimana Sistem Gerbang e-Toll Bisa Menentukan Tarif Kendaraan Tanpa Petugas?

Serta melindungi objek atau struktur lainnya di jalan raya. Dengan memahami pengertian, fungsi, dan cara kerja predam benturan, kita dapat lebih menghargai pentingnya perangkat ini dalam menjaga keselamatan di jalan raya.

Jika Anda berminat untuk menggunakan jasa DCT, dapat mengunjungi kantor PT. DCT di Rukan Griya Alifa Blok D-2 Jl. Pulo Ribung Raya, Jaka Setia Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat atau hubungi nomor 021-824-24-888 atau WA ke nomor 0899-0288-888. Anda juga bisa kunjungi laman dct.co.id.

Comments are closed.

Scroll to Top