Jenis-jenis-Peredam-Benturan-Crash-Cushion-DCT-1.

Jenis-jenis Peredam Benturan (Crash Cushion)

Jenis – jenis peredam benturan – Jalan raya adalah bagian penting dari infrastruktur modern yang memfasilitasi mobilitas dan perdagangan. Namun, kecelakaan lalu lintas dapat terjadi kapan saja, dan mereka seringkali mengakibatkan kerusakan serius pada kendaraan dan bahkan cedera atau kematian bagi pengemudi dan penumpang. 

Untuk mengurangi risiko tersebut, peredam benturan atau crash cushion telah dikembangkan sebagai salah satu komponen keselamatan penting di jalan raya. Artikel ini akan membahas berbagai jenis peredam benturan yang digunakan di seluruh dunia untuk meningkatkan keselamatan di jalan raya.

Jenis-jenis-Peredam-Benturan-Crash-Cushion-DCT-2

Jenis-jenis Peredam Benturan (Crash Cushion)

1. Peredam Benturan Berbasis Energi Kinetik (Kinetic Energy Absorber)

Peredam benturan berbasis energi kinetik adalah jenis yang paling umum dari crash cushion. Mereka bekerja dengan mereduksi energi kinetik kendaraan yang menabraknya melalui deformasi struktur yang dirancang khusus. 

Dalam kasus tabrakan, struktur ini akan menyerap sebagian besar energi kinetik, mengurangi dampak pada kendaraan dan penumpang. Beberapa contoh peredam benturan berbasis energi kinetik adalah:

a) Peredam Benturan Tipe Barrel (Barrel-Type Crash Cushion): 

Peredam benturan ini terdiri dari beberapa tong berbentuk barrel yang tersusun berselang-seling. Ketika kendaraan menabraknya, tong-tong ini akan menghancurkan diri secara berurutan, mereduksi energi kinetik.

b) Peredam Benturan Tipe Sand (Sand Filled Crash Cushion): 

Jenis peredam ini diisi dengan pasir atau material berat lainnya. Mereka dapat meredam energi kinetik dengan mengompresi material yang diisi, mengubah energi kinetik menjadi energi potensial.

c) Peredam Benturan Tipe Tertutup (Closed-Box Crash Cushion): 

Peredam benturan jenis ini memiliki konstruksi kotak yang dirancang untuk meredam energi kinetik kendaraan yang menabrak. Mereka seringkali menggunakan material seperti busa poliuretan atau blok plastik yang kompresibel.

d) Peredam Benturan Tipe Silinder (Cylinder Crash Cushion): 

Peredam ini menggunakan silinder-silinder yang dirancang untuk mengalihkan dan meredam energi kinetik. Mereka umumnya digunakan pada jalan raya yang memiliki risiko tabrakan tinggi.

e) Peredam Benturan Tipe Kabel (Cable Crash Cushion): 

Peredam ini menggunakan sistem kabel dan tiang yang dipasang pada jalur kendaraan. Ketika kendaraan menabrak, kabel-kabel ini akan mengalihkan dan meredam energi kinetik.

Baca Juga: Crash Cushion (Peredam Benturan): Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya

2. Peredam Benturan Berbasis Gas

Peredam benturan berbasis gas menggunakan tekanan gas untuk meredam energi kinetik dari kendaraan yang menabraknya. Mereka biasanya digunakan di jalan raya yang memiliki kecepatan tinggi dan tingkat tabrakan yang sering. Beberapa contoh peredam benturan berbasis gas adalah:

a) Peredam Benturan Berbasis Gas (Gas-Filled Crash Cushion): 

Peredam ini memiliki tabung gas yang mengisi seluruh struktur. Ketika kendaraan menabrak, gas dilepaskan secara bertahap, meredam dampak dengan mendorong kendaraan yang menabraknya dan mengubah energi kinetik menjadi energi potensial.

b) Peredam Benturan Tipe Tabung (Cylinder Gas-Filled Crash Cushion): 

Ketika kendaraan menabrak peredam ini, tabung gas melepaskan gas secara bertahap untuk mengurangi kecepatan kendaraan, sehingga mengurangi dampak tabrakan. 

3. Peredam Benturan Berbasis Baja

Peredam benturan berbasis baja adalah solusi yang lebih tahan lama dan kuat. Mereka terbuat dari bahan baja yang dirancang untuk menahan tabrakan kendaraan. Contoh peredam benturan berbasis baja adalah:

a) Peredam Benturan Tipe Terminal (Terminal-Type Crash Cushion): 

Biasanya ditempatkan di ujung jalan tol atau jalan bebas hambatan, peredam benturan tipe terminal terdiri dari balok baja yang dirancang untuk mengalihkan kendaraan yang menabraknya menjauh dari hambatan yang lebih keras.

b) Peredam Benturan Tipe “Fitch Barrier” (Fitch Barrier): 

Peredam benturan jenis Fitch Barrier adalah penghalang baja yang dirancang untuk mengalihkan kendaraan yang menabraknya dan mengurangi dampak tabrakan. Mereka sering digunakan di jalan raya untuk melindungi area konstruksi atau penghalang alam.

c) Peredam Benturan Berbasis Baja Tipe “W-Beam” (W-Beam Guardrail): 

Guardrail berbasis baja tipe W-Beam adalah jenis peredam benturan yang seringkali digunakan di sepanjang jalan raya untuk melindungi kendaraan dari jatuh ke dalam jurang atau area berbahaya lainnya. Mereka terdiri dari tiang baja dan palang baja berbentuk “W” yang dirancang untuk mengalihkan kendaraan yang mungkin menabraknya.

d) Peredam Benturan Berbasis Baja Tipe “Cable Barrier” (Cable Barrier): 

Peredam benturan jenis ini menggunakan kabel baja yang ditarik tegang antara tiang-tiang baja. Ketika kendaraan menabraknya, kabel baja akan meredam energi kinetik dengan mengalihkan dan memperlambat kendaraan. Peredam benturan berbasis kabel baja sering digunakan di jalan raya dengan kecepatan tinggi.

e) Peredam Benturan Berbasis Baja Tipe “Box-Beam” (Box-Beam Guardrail): 

Guardrail berbasis baja tipe box-beam adalah variasi dari guardrail tipe W-Beam. Mereka menggunakan balok baja berbentuk kotak untuk melindungi kendaraan dari tabrakan dengan objek berbahaya.

4. Peredam Benturan Berbasis Beton

Peredam benturan berbasis beton adalah pilihan yang kuat dan tahan lama. Mereka terbuat dari blok beton yang dirancang untuk menghancurkan diri dengan cara yang terkendali saat kendaraan menabraknya. Contoh peredam benturan berbasis beton adalah:

a) Peredam Benturan Tipe Beton Pracetak (Precast Concrete Crash Cushion): 

Terdiri dari blok beton yang dihubungkan dengan struktur yang dirancang untuk memandu kendaraan yang menabraknya ke arah yang aman.

Baca Juga: Simak Cara Kerja Gerbang Tol Deteksi Golongan Kendaraan dengan Sistem AVC

b) Peredam Benturan Tipe Geser (Sliding Concrete Crash Cushion):

Peredam benturan jenis ini dirancang dengan beton yang dapat meluncur atau bergeser di permukaan jalan raya saat terjadi tabrakan. Mekanisme ini membantu meredam energi kinetik dari kendaraan yang menabrak.

5. Peredam Benturan Berbasis Water Filled

Jenis peredam benturan ini menggunakan air sebagai medium untuk meredam energi kinetik. Mereka sering digunakan dalam proyek konstruksi jangka pendek. Contoh peredam benturan berbasis air adalah:

a) Peredam Benturan Berbasis Air (Water-Filled Crash Cushion): 

Terdiri dari kantong plastik yang diisi air. Ketika kendaraan menabraknya, air akan mengalir keluar dari kantong, meredam energi kinetik.

b) Peredam Benturan Tipe Water-Filled Crash Barrels

Jenis peredam benturan ini menggunakan desain berbentuk silinder atau barrel yang diisi dengan air untuk meredam energi kinetik kendaraan yang menabraknya. Tipe ini juga memiliki desain tertentu yang menyerupai drum besar. Hal ini yang membuat mereka lebih efisien dalam meredam energi kinetik.

Kesimpulan

Setiap jenis peredam benturan memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri, dan pemilihan jenis yang tepat harus mempertimbangkan kecepatan lalu lintas, jenis jalan, dan tingkat risiko tabrakan. Penggunaan peredam benturan yang tepat dapat membantu mengurangi dampak tabrakan dan menyelamatkan nyawa. Oleh karena itu, peran peredam benturan dalam meningkatkan keselamatan di jalan raya tidak dapat diabaikan.

Baca Juga: Camera CCTV untuk Jalan Tol: Rekomendasi dan Tips Memilihnya

Jika Anda berminat untuk menggunakan jasa DCT, dapat mengunjungi kantor PT. DCT di Rukan Griya Alifa Blok D-2 Jl. Pulo Ribung Raya, Jaka Setia Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat atau hubungi nomor 021-824-24-888 atau WA ke nomor 0899-0288-888. Anda juga bisa kunjungi laman dct.co.id.

Comments are closed.

Scroll to Top