Mengenal-Crash-Cushion-Sebagai-Peredam-Benturan-di-Jalan-Tol

Mengenal Crash Cushion Sebagai Peredam Benturan di Jalan Tol

Salah satu cara untuk mengurangi risiko kecelakaan adalah dengan menggunakan crash cushion atau peredam benturan. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara rinci tentang apa itu crash cushion, bagaimana mereka bekerja, dan mengapa mereka sangat penting untuk keselamatan pengendara di jalan tol. Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut!

Mengenal-Crash-Cushion-Sebagai-Peredam-Benturan-di-Jalan-Tol

Apa itu Crash Cushion?

Crash cushion atau yang sering juga disebut crash barrier, adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk meredam benturan sebuah kendaraan bermotor saat terjadi tabrakan dengan pembatas jalan atau bangunan. Crash cushion terdiri dari berbagai macam bentuk dan ukuran, dan biasanya diletakkan di sepanjang sisi jalan untuk mengurangi resiko kerusakan atau kecelakaan fatal yang dapat terjadi apabila sebuah kendaraan menabrak pembatas jalan secara langsung.

Sejarah Crash Cushion (Peredam Benturan)

Peredam jalan atau yang sering disebut sebagai crash cushion adalah sebuah alat yang digunakan untuk menyerap energi saat terjadi benturan. Crash cushion biasanya digunakan pada lalu lintas jalan tol dan ruas jalan raya yang berbahaya. Pada umumnya, crash cushion terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu:

  • Pasir atau bahan penyerap energi (EES)
  • Sistem perancah
  • Rangka besi atau logam

Crash cushion pertama kali diciptakan oleh Perancis tahun 1959. Tujuan utamanya adalah untuk membuat jalan lebih aman dan meminimalkan risiko kecelakaan. Sejak saat itu, crash cushion telah mengalami banyak perubahan dan peningkatan teknologi, sehingga aplikasinya semakin luas.

Crash cushion diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1967 dan sejak saat itu telah digunakan secara luas di berbagai ruas jalan tol dan jalan raya yang berbahaya.Kemajuan teknologi yang terus menerus dalam crash cushion telah meningkatkan performa mereka dalam menyerap energi benturan dan melindungi pejalan kaki, mobil, dan pengguna jalan lainnya dengan lebih baik daripada sebelumnya.

Crash cushion modern telah menggunakan bahan seperti pasir atau polimer untuk menyerap energi dan mengurangi risiko cedera. Beberapa jenis crash cushion juga dapat dipasang dengan mudah, sehingga memungkinkan penggunaan yang lebih luas. Crash cushion modern juga memiliki konstruksi yang lebih kokoh dan tahan lama, yang membuatnya ideal untuk aplikasi jalan tol dan jalan raya.

Crash cushion modern juga dapat membantu mengurangi pemborosan dan kerugian karena mereka dapat diperbaiki dan digunakan kembali. Hal ini memungkinkan crash cushion untuk tetap berfungsi selama bertahun-tahun, tanpa perlu diganti.
Crash cushion telah menjadi alat penting dalam membuat jalan lebih aman dan mengurangi risiko kecelakaan.

Dengan konstruksi yang kokoh dan daya tahan, crash cushion modern adalah produk yang ideal untuk aplikasi lalu lintas jalan tol dan jalan raya.

Fungsi Crash Cushion

Crash cushion adalah sebuah penyangga yang dirancang untuk meredam benturan selama kecelakaan. Penyangga ini biasanya ditempatkan di ujung jalan tol atau di tempat-tempat lain di mana kecelakaan sering terjadi. Crash cushion dapat mengurangi kerusakan pada kendaraan dan juga dapat mencegah penumpang dari terluka ketika kecelakaan terjadi.

Jenis-jenis Crash Cushion

Crash cushion adalah sebuah peralatan yang digunakan untuk meredam benturan selama kecelakaan atau tabrakan. Cushion ini terbuat dari bahan-bahan yang kuat dan fleksibel, sehingga dapat menyerap energi ketika terbentur. Crash cushion tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk, dan model, sesuai dengan kebutuhan spesifikasi jalan tol. Berikut adalah beberapa jenis crash cushion:

1. Sistem Peredaman Benturan Berat (Heavy Impact Attenuation System): Sistem ini dirancang untuk meredam benturan pada kecepatan tinggi (>dibawah 20 mph). Ini terbuat dari jala-jala yang kokoh, dan bisa dipasang dengan mudah pada medan jalan tol.

2. Crash Cushion Terkait Mobil (Vehicle Related Crash Cushion): Jenis crash cushion ini dirancang untuk menyerap energi saat benturan pada kecepatan tinggi (di atas 20 mph). Konsruksinya sangat kuat untuk melawan benturan pada suhu dingin atau panas, dan beberapa model bisa disesuaikan dengan model mobil tertentu.

3. Sistem Hancur Redam Tabrakan (Fragile Impact Attenuation System): Sistem ini terbuat dari material yang mudah rusak dan hancur ketika dihantam oleh sebuah mobil. Sistem ini berfungsi untuk meredam benturan dan mengurangi lonjakan cedera yang disebabkan oleh tabrakan mobil pada kecepatan tinggi.

4. Sistem Pengerang Hancur (Fragile Railing System): Sistem ini terdiri dari rakit pengerang yang mudah hancur ketika dihantam. Hal ini berguna untuk mencegah mobil-mobil yang menabrak jalan tol meloncat atau menggulingkan diri mereka sendiri.

5. Sistem Pengerang Kontrol Benturan (Impact Control Railing System): Sistem ini terdiri dari pengerang yang kokoh dan dapat menahan benturan pada kecepatan tinggi. Hal ini penting untuk mencegah mobil membentur dan meloncat jalan tol.

6. Sistem Pengerang Tahan (Enduring Railing System): Sistem ini dirancang untuk menahan benturan pada kecepatan tinggi. Ini terbuat dari material yang kokoh, sehingga tidak mudah rusak atau hancur ketika dihantam oleh mobil-mobil.

7. Sistem Tabrakan Hancur (Fragile Impact System): Sistem ini terdiri dari pengerang yang mudah hancur saat dihantam. Hal ini berguna untuk membatasi lonjakan cedera yang disebabkan oleh tabrakan mobil pada kecepatan tinggi.

8. Sistem Pengerang Tahan Tabrakan (Impact Resistant Railing System): Sistem ini terbuat dari material yang kokoh dan dapat menahan benturan pada kecepatan tinggi. Hal ini berguna untuk mencegah mobil-mobil meloncat jalan tol atau mengalami kerusakan akibat tabrakan.

9. Sistem Crash Cushion Efektif (Effective Crash Cushion System): Sistem ini dirancang untuk meredam benturan pada kecepatan tinggi serta mengurangi lonjakan cedera yang disebabkan oleh tabrakan mobil. Sistem ini terbuat dari material yang kuat dan bisa disesuaikan dengan model mobil tertentu.

10. Sistem Pengerang Tahan Benturan (Impact Resistant Railing System): Sistem ini terdiri dari pengerang yang kokoh dan dapat menahan benturan pada kecepatan tinggi. Hal ini berguna untuk mencegah mobil membentur jalan tol dan meloncat.

11. Sistem Crash Cushion Kedap Suara (Noise Abatement Crash Cushion System): Sistem ini dirancang untuk mengurangi suara yang dihasilkan oleh benturan tabrakan mobil pada kecepatan tinggi. Ini terbuat dari material yang kuat dan fleksibel, sehingga dapat menyerap energi ketika terbentur.

12. Sistem Crash Cushion Tahan Panas (Heat Resistant Crash Cushion System): Sistem ini dirancang untuk menahan benturan pada suhu tinggi. Ini terbuat dari material yang kuat dan fleksibel, sehingga bisa menyerap energi ketika terbentur.

13. Sistem Penahan Benturan Jalan Tol (Highway Impact Attenuation System): Sistem ini dirancang untuk meredam benturan pada kecepatan tinggi serta mengurangi lonjakan cedera yang disebabkan oleh tabrakan mobil. Ini juga dapat membantu mengurangi suara bising yang dihasilkan oleh benturan tabrakan.

14. Sistem Pengerang Tahan Benturan Jalan Tol (Highway Impact Resistant Railing System): Sistem ini terbuat dari material yang kokoh dan dapat menahan benturan pada kecepatan tinggi. Hal ini berguna untuk mencegah mobil-mobil meloncat jalan tol atau mengalami kerusakan akibat tabrakan.

15. Sistem Crash Cushion Berlapis (Layered Crash Cushion System): Sistem ini terdiri dari lapisan-lapisan material yang fleksibel dan kokoh, yang dirancang untuk menyerap energi ketika terhantam oleh sebuah mobil. Hal ini berguna untuk mencegah kerusakan akibat tabrakan pada kecepatan tinggi.

16. Sistem Penahan Benturan Jalan Tol Berlapis (Layered Highway Impact Attenuation System): Sistem ini terdiri dari lapisan-lapisan material yang fleksibel dan kokoh. Ini dirancang untuk menyerap energi ketika terhantam oleh sebuah mobil, serta mengurangi lonjakan cedera yang disebabkan oleh tabrakan pada kecepatan tinggi.

17. Sistem Crash Cushion Plastik (Plastic Crash Cushion System): Sistem ini terbuat dari plastik yang fleksibel dan kuat, sehingga bisa menyerap energi ketika terbentur. Model ini cocok untuk digunakan di jalan tol yang berbatasan dengan lahan terbuka atau rerumputan.

18. Sistem Pengerang Tahan Benturan Jalan Tol Plastik (Plastic Highway Impact Resistant Railing System): Jenis ini terbuat dari plastik yang kuat dan fleksibel, sehingga bisa menahan benturan pada kecepatan tinggi. Hal ini berguna untuk mencegah mobil-mobil meloncat jalan tol atau mengalami kerusakan akibat tabrakan.

19. Sistem Pengerang Kontrol Benturan Berlapis (Layered Impact Control Railing System): Sistem ini terdiri dari lapisan-lapisan material yang kokoh dan fleksibel. Lapisan ini dirancang untuk menyerap energi ketika terhantam oleh sebuah mobil, serta berguna untuk mencegah kerusakan akibat tabrakan pada kecepatan tinggi.

20. Crash Cushion Konsentris (Concentric Crash Cushion System): Sistem ini terdiri dari lapisan-lapisan material yang fleksibel dan kokoh, yang dirancang untuk menyerap energi ketika terhantam oleh sebuah mobil. Hal ini berguna untuk mencegah kerusakan akibat tabrakan pada kecepatan tinggi serta melindungi jalan tol dari benturan-benturan yang berulang.

Cara Kerja Crash Cushion

Crash cushion adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengurangi atau menahan benturan saat kecelakaan terjadi. Alat ini biasanya ditempatkan di ujung jalan atau di samping jalan, sehingga bisa memberikan perlindungan bagi pengemudi dan penumpang di mobil. Crash cushion terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:

Airbag: Airbag adalah sebuah kantong udara yang terletak di depan atau di samping penumpang, yang akan meledak dan memberikan tekanan pada penumpang ketika terjadi benturan. Airbag akan memberikan perlindungan bagi penumpang dari benturan keras saat kecelakaan terjadai.

Pelat baja: Pelat baja berfungsi untuk menahan impact saat kecelakaan terjadi. Biasanya pelat baja ini ditempatkan di belakang airbag, sehingga bisa memberikan perlindungan lebih baik bagi penumpang.

Sensor: Sensor berfungsi untuk mendeteksi adanya benturan, sehingga airbag dapat meledak dan memberikan perlindungan bagi penumpang saat kejadian.

Cara kerja crash cushion sebenarnya sangat sederhana. Ketika terjadi benturan, sensor akan mendeteksi impact yang terjadi dan akan menyebabkan airbag meledak. Airbag ini akan melepaskan gas, yang membuatnya bisa berkembang cepat sehingga menyerap impact. Pelat baja juga akan berfungsi untuk menahan impact saat crash cushion dipengaruhi oleh force dari benturan keras. Semua komponen ini bekerja dengan baik untuk memberikan perlindungan ketika kecelakaan terjadi.

Itulah cara kerja crash cushion. Alat ini merupakan sebuah solusi yang aman dan bermanfaat untuk mengurangi dampak dari kecelakaan lalu lintas. Dengan adanya crash cushion, Anda akan lebih aman saat melaju di jalan raya.

Kelebihan dan Kekurangan Crash Cushion

Kelebihan Crash Cushion
-Mampu mengurangi energi yang diterima oleh kendaraan yang menabraknya
-Tidak memerlukan perawatan khusus
-Tahan lama dan tahan cuaca ekstrem
-Dapat dioperasikan secara otomatis
-Bentuknya fleksibel sehingga dapat dipasang di berbagai jenis medan

Kekurangan Crash Cushion
-Mahal untuk digunakan pada jalan tol besar dan raya
-Pekerjaan instalasi yang rumit
-Konsumsi energi tinggi saat kendaraan menabraknya
-Mudah terinfeksi oleh korosi dan kerusakan debu dan air hujan

Kapan Sebaiknya Menggunakan Crash Cushion?

Pada umumnya, crash cushion digunakan pada jalan tol untuk mengurangi risiko benturan yang keras akibat kecelakaan. Biasanya, crash cushion digunakan pada jalan tol yang berbentuk U atau convex. Sementara itu, ada beberapa situasi di mana penggunaan crash cushion tidak disarankan.

Pertama, apabila jarak antara dinding beton dan rambu peringatn kecelakaan (W-beam) terlalu dekat, maka penggunaan crash cushion tidak disarankan. Kedua, apabila salah satu sisi jalan tol memiliki lereng yang curam, maka penggunaan crash cushion juga tidak disarankan.

Crash cushion biasanya digunakan di daerah yang memiliki lalu lintas relatif rendah, seperti jalan tol dengan radius kemiringan yang lebih tinggi, serta di ruas jalan tol yang tidak berkelok-kelok. Penggunaannya juga disarankan pada ruas jalan tol yang dilengkapi dengan rambu penghalang dan peringatan kecelakaan atau di mana risiko benturan keras akibat kecelakaan sangat tinggi.

Sejumlah faktor lain juga perlu dipertimbangkan, seperti kondisi geografis jalan tol dan tingkat kebisingan. Dengan demikian, crash cushion harus dipasang dengan benar agar dapat berfungsi dengan baik.

Tips Agar Crash Cushion Berfungsi dengan Baik

Crash cushion adalah sebuah peralatan yang berfungsi untuk mengurangi efek benturan pada kendaraan yang mengalami kecelakaan. Crash cushion dapat digunakan pada jalan tol maupun jalan raya biasa. Pada jalan tol, crash cushion sering digunakan untuk melindungi kendaraan dari benturan ketika menabrak pagar pembatas atau benda lain yang berada di samping jalan. Untuk itu, penting agar crash cushion selalu dalam kondisi baik agar dapat bekerja dengan sempurna.

Berikut adalah beberapa tips agar crash cushion selalu dalam kondisi baik dan siap digunakan:

1. Pastikan bahwa ukuran crash cushion sesuai dengan ukuran lubang atau jurang yang ada di jalan tol. Jika ukuran tidak sesuai, maka crash cushion tidak akan berfungsi dengan optimal.

2. Selalu periksa kondisi crash cushion sebelum digunakan. Periksa apakah terdapat kotoran, lecet, atau benturan pada crash cushion. Jika ada kerusakan atau keausan, segera lakukan perbaikan atau penggantian.

3. Pastikan bahwa crash cushion dipasang dengan benar dan stabil. Hal ini penting agar crash cushion dapat berfungsi dengan baik ketika menghentikan kendaraan yang menabraknya.

4. Selalu pastikan bahwa crash cushion terpasang di tempat yang tepat sesuai dengan petunjuk pemasangan yang telah disediakan oleh produsennya.

5. Lakukan perawatan rutin setiap bulannya untuk memastikan bahwa crash cushion tetap dalam kondisi baik dan siap digunakan ketika diperlukan.

6. Selalu simpan crash cushion di tempat yang aman dan tertutup dari cuaca ekstrem. Hal ini penting agar crash cushion tetap tahan lama dan berfungsi dengan baik ketika digunakan.

7. Ekstraksikan crash cushion secara berkala untuk memastikan bahwa ia siap digunakan pada saat diperlukan.

Itulah beberapa tips agar crash cushion selalu berfungsi dengan baik. Dengan melakukan perawatan rutin dan menjaga kondisi crash cushion, Anda dapat memastikan bahwa crash cushion tetap berfungsi dengan optimal pada saat diperlukan.

Kesimpulan

Pada dasarnya, crash cushion adalah perangkat yang digunakan untuk mengurangi benturan dan kerusakan pada kendaraan yang terjadi selama kecelakaan. Biasanya, crash cushion terletak di sisi jalan tol sebelum atau setelah guard rail. Tujuan utama dari penggunaan crash cushion adalah untuk mencegah kendaraan dari terjerumus ke jurang atau membantu kendaraan agar tidak terbalik saat mengalami kecelakaan.

Crash cushion tersedia dalam berbagai ukuran dan bentuk, sesuai dengan kebutuhan lokasi dimana ia akan dipasang. Pada umumnya, crash cushion tersedia dalam bentuk tabung atau balok beton yang dilapisi dengan bahan elastomer seperti rubber. Beberapa varian crash cushion juga dilengkapi dengan sistem penggerus untuk mengurangi besar gaya yang dialami oleh kendaraan saat menabraknya.

Demikianlah fungsi crash cushion sebagai peredam benturan dijalan tol. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda ya. Jika mencari produk dan jasa instalasinya Anda dapat mengunjungi laman dct.co.id atau menghubungi kotak 021-8242-4888/0899-0288-888 dan untuk kelengkapan peralatan safety dapat mengunjungi griyasafety.com

Comments are closed.

Scroll to Top