Kendaraan Over Dimension Over Loading (ODOL) telah lama menjadi masalah serius dalam dunia transportasi logistik di Indonesia. Kerusakan jalan, jembatan, hingga risiko kecelakaan lalu lintas meningkat setiap tahun akibat banyaknya […]

Fenomena truk Over Dimension Over Loading (ODOL) masih menjadi tantangan besar di Indonesia meskipun pemerintah telah meluncurkan berbagai kebijakan penertiban. Praktik ODOL tidak hanya melanggar regulasi lalu lintas tetapi juga

Pemerintah Indonesia terus memperkuat penegakan hukum terhadap pelanggaran Over Dimension Over Loading (ODOL) yang selama ini menjadi penyebab utama kerusakan jalan dan jembatan serta risiko kecelakaan lalu lintas. Sanksi ODOL

Fenomena Over Dimension Over Load (ODOL) telah lama menjadi masalah besar dalam sektor transportasi dan logistik di Indonesia. Kendaraan ODOL atau sering disebut truk ODOL merupakan salah satu penyebab utama

Fenomena truk Over Dimension Over Loading (ODOL) telah menjadi permasalahan serius yang mempengaruhi kondisi infrastruktur jalan dan jembatan di Indonesia. Truk ODOL adalah kendaraan angkutan barang yang memiliki dimensi melebihi

Pemerintah terus berkomitmen mewujudkan jalan bebas dari kendaraan Over Dimension dan Over Loading (ODOL). Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memperbarui regulasi melalui aturan ODOL terbaru. Implementasi aturan ini

Pemerintah terus berupaya menekan angka pelanggaran Over Dimension dan Over Loading (ODOL) melalui pembaruan kebijakan dan peraturan. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah memperbarui UU ODOL terbaru sebagai payung

Pemerintah Indonesia telah menegaskan komitmennya untuk menciptakan jalan raya yang lebih aman, efisien, dan berkelanjutan dengan menargetkan Indonesia bebas ODOL (Over Dimension Over Loading) pada tahun 2026. Langkah ini diambil

Dalam dunia logistik modern, efisiensi dan ketepatan merupakan kunci utama untuk menjaga kelancaran distribusi barang. Salah satu faktor penentu keberhasilan operasional logistik adalah akurasi alat timbang truk digital. Alat ini

Ketahanan infrastruktur jalan sangat bergantung pada beban kendaraan yang melintas di atasnya. Kendaraan dengan muatan berlebih dapat mempercepat kerusakan jalan, yang berdampak pada meningkatnya biaya perbaikan dan risiko keselamatan. Oleh