-Sistem-Arrester-Pengertian-Jenis-Jenis-Fungsi-dan-Penerapannya-DCT-1

Sistem Arrester: Pengertian, Jenis-Jenis, Fungsi, dan Penerapannya

Di era modern ini, perlindungan terhadap sistem listrik sangat penting untuk mencegah kerusakan yang dapat disebabkan oleh lonjakan tegangan atau petir. Salah satu komponen kunci dalam melindungi sistem listrik dari gangguan semacam itu adalah sistem arrester. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang apa itu sistem arrester, jenis-jenisnya, fungsinya, dan penerapannya dalam berbagai sektor.

-Sistem-Arrester-Pengertian-Jenis-Jenis-Fungsi-dan-Penerapannya-DCT-2

Apa itu Sistem Arrester?

Sistem arrester, atau lebih dikenal sebagai surge arrester atau lightning arrester, adalah perangkat yang dirancang untuk melindungi sistem listrik dari lonjakan tegangan yang disebabkan oleh petir atau gangguan lainnya. Lonjakan tegangan ini dapat merusak peralatan listrik dan elektronik, mengakibatkan kerusakan mahal dan potensi bahaya keselamatan.

Sistem arrester berfungsi dengan cara mengalihkan arus lonjakan tegangan ke tanah sebelum mencapai peralatan yang dilindungi. Ketika terjadi lonjakan tegangan, arrester akan memfasilitasi aliran arus menuju tanah, sehingga mengurangi tegangan berlebih yang diteruskan ke sistem listrik. Dengan cara ini, peralatan listrik dan elektronik dapat terlindungi dari kerusakan akibat lonjakan tegangan yang mendadak.

Jenis-Jenis Sistem Arrester

Sistem arrester dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan cara kerjanya dan aplikasinya. Berikut adalah beberapa jenis arrester yang umum digunakan:

1. Arrester Tegangan Tinggi

Arrester ini dirancang untuk melindungi sistem listrik tegangan tinggi, seperti saluran transmisi dan distribusi. Biasanya, arrester tegangan tinggi memiliki daya tahan yang tinggi dan mampu menangani lonjakan tegangan yang signifikan.

Arrester Zinc Oxide (ZnO): Menggunakan zinc oxide sebagai bahan utama untuk menyerap dan mengalihkan lonjakan tegangan. Arrester ini sangat efisien dalam menangani lonjakan tegangan dan memiliki umur layanan yang panjang.
System Arrester Silikon Carbide (SiC): Menggunakan silikon carbide sebagai bahan utama, yang memiliki karakteristik serupa dengan zinc oxide tetapi mungkin lebih cocok untuk aplikasi tertentu.

2. Arrester Tegangan Rendah

Arrester tegangan rendah dirancang untuk melindungi peralatan listrik dan elektronik di level tegangan yang lebih rendah, seperti peralatan rumah tangga dan sistem kontrol industri.

System arrester Metal Oxide Varistor (MOV): Menggunakan varistor berbasis oksida logam untuk mengalihkan lonjakan tegangan. MOV sering digunakan dalam perangkat elektronik konsumen dan peralatan industri.
Arrester Gas Discharge Tube (GDT): Menggunakan tabung gas untuk mengalihkan lonjakan tegangan. GDT biasanya digunakan dalam aplikasi yang memerlukan perlindungan terhadap lonjakan tegangan tinggi yang pendek.

3. Arrester Kombinasi

Arrester kombinasi menggabungkan beberapa teknologi dalam satu perangkat untuk memberikan perlindungan yang lebih komprehensif. Misalnya, sebuah arrester bisa menggabungkan teknologi MOV dan GDT untuk melindungi terhadap berbagai jenis lonjakan tegangan.

4. Arrester Penyambung dan Internal

Arrester Penyambung (Line Arresters): Dipasang di saluran distribusi untuk melindungi dari lonjakan tegangan yang datang melalui saluran tersebut.
System Arrester Internal (Equipment Arresters): Dipasang di dalam peralatan listrik untuk melindungi peralatan tersebut dari lonjakan tegangan yang mungkin terjadi di sistem listrik.

Baca Juga: Menjamin Keamanan pada Infrastruktur dengan Sistem Perlindungan Petir yang Efektif

Fungsi Sistem Arrester

Arrester memiliki beberapa fungsi utama yang sangat penting dalam melindungi sistem listrik dan peralatan. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari sistem arrester:

1. Perlindungan terhadap Lonjakan Tegangan

Fungsi utama dari arrester adalah melindungi peralatan listrik dan elektronik dari lonjakan tegangan yang disebabkan oleh petir atau gangguan lainnya. Dengan mengalihkan lonjakan tegangan ke tanah, arrester mencegah kerusakan yang dapat terjadi pada peralatan.

2. Mencegah Kerusakan pada Peralatan Listrik

Lonjakan tegangan dapat menyebabkan kerusakan serius pada peralatan listrik, seperti komponen elektronik yang mahal dan sistem kontrol industri. Dengan menggunakan arrester, risiko kerusakan ini dapat diminimalkan, sehingga memperpanjang umur peralatan dan mengurangi biaya perbaikan.

3. Menjaga Keamanan Sistem Listrik

Sistem arrester membantu menjaga keamanan sistem listrik dengan mencegah lonjakan tegangan yang dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan. Dengan mengalihkan arus lonjakan tegangan ke tanah, arrester mengurangi risiko bahaya keselamatan yang dapat terjadi akibat lonjakan tegangan.

4. Meningkatkan Keandalan Jaringan Listrik

Dengan melindungi sistem listrik dari gangguan eksternal, sistem arrester membantu meningkatkan keandalan jaringan listrik. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pasokan listrik tetap stabil dan tidak terganggu oleh lonjakan tegangan yang tidak terduga.

Baca Juga: Proteksi Aliran Listrik Berlebih: Pentingnya Keamanan Listrik di Era Digital

Penerapan Sistem Arrester

Sistem arrester diterapkan dalam berbagai sektor untuk melindungi sistem listrik dan peralatan dari lonjakan tegangan. Berikut adalah beberapa contoh penerapan sistem arrester dalam berbagai konteks:

1. Sektor Energi

Di sektor energi, arrester digunakan untuk melindungi saluran transmisi dan distribusi dari lonjakan tegangan yang disebabkan oleh petir atau gangguan lainnya. Arrester tegangan tinggi, seperti zinc oxide atau silikon carbide, sering digunakan dalam aplikasi ini untuk memastikan kestabilan jaringan listrik.

Saluran Transmisi: Arrester dipasang pada titik-titik strategis di saluran transmisi untuk melindungi dari lonjakan tegangan yang dapat merusak saluran dan peralatan transmisi.
Saluran Distribusi: Di saluran distribusi, arrester melindungi sistem dari gangguan eksternal dan memastikan bahwa listrik yang sampai ke konsumen tidak mengalami gangguan.

2. Sektor Industri

Di sektor industri, arrester digunakan untuk melindungi peralatan listrik dan sistem kontrol dari lonjakan tegangan yang dapat terjadi akibat gangguan eksternal atau masalah internal.

Peralatan Kontrol: Arrester tegangan rendah, seperti MOV dan GDT, digunakan untuk melindungi peralatan kontrol dan sistem otomatisasi industri dari lonjakan tegangan yang dapat menyebabkan kerusakan.
Peralatan Elektronik: Dalam lingkungan industri, peralatan elektronik seperti komputer dan sistem pemantauan juga dilindungi dengan menggunakan arrester untuk mencegah kerusakan.

3. Sektor Komersial dan Rumah Tangga

Di sektor komersial dan rumah tangga, arrester digunakan untuk melindungi peralatan elektronik konsumen dan sistem listrik dari lonjakan tegangan yang disebabkan oleh petir atau gangguan lainnya.

Peralatan Rumah Tangga: Arrester digunakan dalam sistem listrik rumah tangga untuk melindungi peralatan seperti televisi, komputer, dan sistem keamanan dari lonjakan tegangan.
Sistem Komunikasi: Dalam sektor komersial, arrester digunakan untuk melindungi sistem komunikasi dan jaringan komputer dari lonjakan tegangan yang dapat mengganggu operasi.

4. Sektor Transportasi

Di sektor transportasi, arrester digunakan untuk melindungi listrik dan peralatan yang digunakan dalam infrastruktur transportasi, seperti sinyal dan kontrol lalu lintas.

Sinyal Kereta Api: Arrester melindungi sinyal kereta api dari lonjakan tegangan yang dapat disebabkan oleh petir atau gangguan lainnya.
Kontrol Lalu Lintas: Dalam kontrol lalu lintas, arrester digunakan untuk melindungi perangkat sinyal dan kontrol dari kerusakan akibat lonjakan tegangan.

Baca Juga: Teknologi Terbaru dalam Proteksi Petir: Inovasi dan Solusi Moderna

Pemilihan dan Pemasangan Sistem Arrester

1. Memilih Jenis Arrester

Memilih jenis arrester yang tepat tergantung pada aplikasi spesifik dan karakteristik listrik yang dilindungi. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan termasuk tegangan sistem, jenis lonjakan tegangan yang dihadapi, dan kebutuhan perlindungan.

Tegangan Listrik: Pilih arrester yang sesuai dengan tegangan listrik yang dilindungi. Arrester tegangan tinggi digunakan untuk saluran transmisi dan distribusi, sedangkan arrester tegangan rendah cocok untuk peralatan rumah tangga dan industri.
Jenis Lonjakan Tegangan: Pertimbangkan jenis lonjakan tegangan yang mungkin terjadi, seperti lonjakan tegangan petir atau gangguan internal. Pilih arrester yang dirancang untuk menangani jenis lonjakan tegangan tersebut.

2. Pemasangan Arrester

Pemasangan arrester harus dilakukan oleh teknisi yang berpengalaman untuk memastikan bahwa perangkat terpasang dengan benar dan berfungsi sebagaimana mestinya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan arrester termasuk:

Lokasi Pemasangan: Tempatkan arrester di titik-titik strategis listrik untuk melindungi peralatan dan komponen utama.
Koneksi yang Baik: Pastikan bahwa arrester terhubung dengan baik ke tanah untuk memastikan aliran arus lonjakan tegangan yang efektif.
Pemeriksaan Rutin: Lakukan pemeriksaan rutin pada arrester untuk memastikan bahwa perangkat berfungsi dengan baik dan tidak mengalami kerusakan.

Baca Juga: Sistem Grounding: Pengertian, Jenis-Jenis, Fungsi, dan Penerapannya

Kesimpulan

Sistem arrester memainkan peran penting dalam melindungi sistem listrik dan peralatan dari lonjakan tegangan yang disebabkan oleh petir atau gangguan lainnya. Dengan berbagai jenis arrester yang tersedia, baik untuk tegangan tinggi maupun rendah, serta penerapan yang luas di berbagai sektor, arrester merupakan komponen kunci dalam menjaga keandalan dan keamanan listrik modern. Pemilihan dan pemasangan arrester yang tepat akan memastikan perlindungan yang efektif dan memperpanjang umur peralatan listrik, sehingga mengurangi risiko kerusakan dan menjaga keselamatan listrik secara keseluruhan.

DCT adalah perusahaan yang bergerak di bidang Networking, IT Contractor, dan Toll Equipment. Dengan mengikuti perkembangan zaman dan perkembangan bisnis di dunia teknologi, pada tahun 2008 DCT dengan nama PT. DCT Total Solutions memulai bisnis Teknologi yang lebih beragam. Hingga saat ini, DCT telah melayani berbagai klien di pemerintahan, pertambangan, perkebunan, jalan tol, industri manufaktur, baik swasta maupun BUMN.

 Alamat: Rukan Griya Alifa Blok D-2 JL. Pulo Ribung Raya, Jaka Setia Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, Indonesia

Telepon :  Contact : 021-82424888

Whatsapp : 0899-0288-888

Email : info@dct.co.id

Scroll to Top