Kenali-Zona-Prioritas-Penindakan-ODOL-untuk-Cegah-Kerusakan-Jalan-Nasional-Dct-1.

Kenali Zona Prioritas Penindakan ODOL untuk Cegah Kerusakan Jalan Nasional

Kendaraan ODOL (Over Dimension and Over Loading) masih menjadi masalah serius dalam sistem transportasi Indonesia. Muatan berlebih dan dimensi kendaraan yang tidak sesuai standar berkontribusi besar terhadap kerusakan jalan dan tingginya angka kecelakaan lalu lintas. Untuk mengatasinya, pemerintah kini menetapkan zona prioritas penindakan ODOL sebagai langkah strategis.

Kenali-Zona-Prioritas-Penindakan-ODOL-untuk-Cegah-Kerusakan-Jalan-Nasional-Dct-2

Apa Itu ODOL dan Mengapa Harus Ditindak?

ODOL adalah kendaraan angkutan barang yang membawa muatan melebihi kapasitas sumbu (overload) atau dimodifikasi sehingga ukurannya tidak sesuai spesifikasi pabrikan (over dimension). Kendaraan seperti ini sangat membahayakan keselamatan lalu lintas serta memperpendek usia infrastruktur jalan. Menurut data Kementerian Perhubungan, truk ODOL bisa mempercepat kerusakan jalan hingga 5 kali lebih cepat dibanding kendaraan normal.

Dalam konteks infrastruktur nasional, penanganan ODOL bukan lagi sekadar isu teknis, melainkan urgensi strategis. Oleh karena itu, pemerintah tidak hanya menertibkan secara umum, tetapi mulai menerapkan pendekatan berbasis wilayah, yaitu zona prioritas penindakan ODOL.

Apa Itu Zona Prioritas Penindakan ODOL?

Zona prioritas penindakan ODOL adalah wilayah-wilayah yang ditetapkan sebagai titik utama pengawasan, penertiban, dan penegakan hukum terhadap kendaraan ODOL. Zona ini dipilih berdasarkan intensitas pelanggaran, dampak terhadap infrastruktur, dan peran vital wilayah tersebut dalam distribusi logistik nasional.

Secara umum, zona ini mencakup tiga area utama:

  • Pelabuhan: sebagai titik keluar masuk logistik skala besar.
  • Kawasan industri: yang sering menjadi sumber kendaraan ODOL.
  • Jalan tol nasional: sebagai jalur utama penghubung antarwilayah dan antarprovinsi.

Mengapa Zona Prioritas Ini Penting?

Penindakan ODOL secara menyeluruh memang ideal, tetapi sumber daya penegakan hukum di lapangan terbatas. Dengan adanya zona prioritas penindakan ODOL, fokus pengawasan dapat diarahkan ke lokasi yang paling membutuhkan.

Misalnya, di jalan tol Jakarta–Cikampek dan pelabuhan Tanjung Priok, kendaraan ODOL kerap kali menimbulkan kemacetan, kerusakan jalan, bahkan kecelakaan. Dengan menjadikan lokasi tersebut sebagai bagian dari zona prioritas, pemasangan alat seperti Weigh In Motion (WIM), CCTV, serta sistem ETLE bisa dimaksimalkan untuk mendeteksi dan menindak pelanggaran secara digital dan real-time.

Strategi Penindakan di Zona Prioritas

Penanganan ODOL di zona prioritas tidak bisa dilakukan secara biasa. Dibutuhkan pendekatan yang sistematis dan terintegrasi agar hasilnya benar-benar berdampak pada pengurangan pelanggaran di lapangan.

1. Penerapan Teknologi Pengawasan

Salah satu strategi utama adalah penggunaan teknologi canggih seperti Weigh In Motion (WIM) dan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). Peralatan ini dipasang di titik-titik strategis zona prioritas, seperti gerbang tol, pelabuhan, dan kawasan industri, untuk mendeteksi pelanggaran ODOL secara otomatis dan real-time.

2. Operasi Gabungan Lintas Instansi

Pemerintah menerapkan operasi gabungan antara Kementerian Perhubungan, Kepolisian, dan operator jalan tol (BUJT) untuk melakukan razia langsung terhadap kendaraan ODOL. Pendekatan ini dilakukan secara periodik dan berskala nasional untuk memperkuat pengawasan di lapangan.

3. Penegakan Hukum yang Tegas dan Terukur

Zona prioritas penindakan ODOL juga menjadi lokasi uji coba penegakan hukum yang lebih tegas. Kendaraan over dimension bisa dikenai sanksi pidana sesuai UU LLAJ Pasal 277, sementara kendaraan overloading tidak diizinkan melanjutkan perjalanan jika melebihi batas toleransi muatan.

4. Sosialisasi kepada Pelaku Usaha

Selain penindakan, strategi penting lainnya adalah edukasi kepada pelaku usaha dan pengemudi. Sosialisasi dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya ODOL serta pentingnya kepatuhan terhadap spesifikasi teknis kendaraan dan muatan.

Dampak Positif dari Zona Prioritas Penindakan ODOL

Implementasi zona prioritas memberikan banyak manfaat langsung dan tidak langsung, antara lain:

  • Mengurangi beban biaya perbaikan jalan nasional, terutama di jalur logistik utama.
  • Meningkatkan keselamatan lalu lintas, karena kendaraan sesuai spesifikasi lebih stabil dan aman.
  • Mendorong industri logistik lebih patuh terhadap regulasi, terutama dalam hal spesifikasi armada dan rute distribusi.
  • Memberikan kepastian hukum dan keadilan bagi pengusaha angkutan yang taat aturan, karena tidak lagi bersaing secara tidak sehat dengan armada ODOL.

Peran Pelaku Industri dan Pemerintah Daerah

Kesuksesan program zona prioritas penindakan ODOL juga bergantung pada keterlibatan pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah dan pelaku industri. Pemerintah daerah dapat membantu dengan pengaturan jalur distribusi, jam operasional, serta edukasi kepada masyarakat setempat. Di sisi lain, perusahaan logistik dan pemilik barang harus memastikan bahwa armadanya sesuai spesifikasi teknis dan regulasi.

Kesimpulan

Penanganan ODOL tidak bisa dilakukan secara parsial. Penetapan zona prioritas penindakan ODOL adalah langkah konkret untuk menekan angka pelanggaran yang selama ini merugikan banyak pihak. Dengan pengawasan yang lebih fokus, teknologi yang memadai, dan kolaborasi lintas sektor, Indonesia bisa menuju sistem transportasi logistik yang lebih aman, efisien, dan berkelanjutan.

Scroll to Top